Sejarah desa Piyono

Riwayat berdirinya Desa Piyono tidak lepas dari cerita legenda orang tua yang konon dulu ada seorang pengembara dari kerajaan mataram yaitu Raden Pariyono yang singgah di pesanggrahan Tegal Bunder. Saat mengembara Raden Pariyono bertemu dengan seorang gadis putra dari Prabu Siliwangi yaitu Dewi Sekar Gadung, hingga akhirnya mereka menikah. Setelah menikah Raden Pariyono mendirikan kraton di Tegal Bunder. Dalam pernikahannya dengan Dewi Sekar Gadung mereka dikaruniai anak yang bernama Raden Jambu. Setelah dewasa Raden Jambu diberi wewenang di wilayah kauman atau masjid sampai sekarang.

Dengan berjalannya waktu setiap hari timbul suatu masalah, padahal para pendahulu adem ayem. Oleh karena itu Raden Pariyono kemudian mengucapkan bahwa besok pada suatu zaman Desa ini diberi nama Desa Piyono. Nama ini tidak lepas dari penguasanya yaitu Raden Pariyono. Seiring berjalannya waktu Raden Pariyono beserta keluarga, prajurit, serta kratonnya hilang dan pindah ke alam ghoib.
Seiring berjalannya waktu muncul pemerintahan desa, dengan Kades pertama Bapak Jamkasari (1763-1815). Periode berikutnya digantikan Bapak Cokrosingo (1815-1858). Periode berikutnya digantikan Bapak Umar (1859-1902) 

Periode Kades berikutnya sebaga berikut :

1.Tahun (1902-1955) Abdul Kodir dan Partono sebagai Sekdes
2.Tahun (1955-1989) M Moedjihari dan M Achmad dan Kumpul sebagai Sekdes
3.Tahun (1990-1998) Heryanto dan Kumpul dan Siti Rahayu, S.IP sebagai Sekdes
4.Tahun (1999-2006) Heryanto dan Siti Rahayu, S.IP sebagai Sekdes
5.Tahun (2007-2011) M Ngusman S.Pd. dan Siti Rahayu, S.IP sebagai Sekdes
6.Tahun (2011-2012) Siti Rahayu (Pj Kepala Desa)
7.Tahun (2012-2018) Muh Khabib, S.T.P. dan Siti Rahayu, S.IP dan Yusuf Amin, S.E sebagai Sekdes
8.Tahun (2018-2019) Darmawan PS, S.Sos, (Pj Kepala Desa) dan Yusuf Amin, S.E. sebagai Sekdes
9.Tahun (2019-sekarang) Heryanto dan Yusuf Amin, S.E sebagai Sekdes

Adapun dalam sejarah desa terdapat beberapa hal yang terjadi di Desa Piyono, diantaranya adalah sebagai berikut :